Apa Itu Domain? Inilah Pengertian dan Fungsinya

Apa itu domain? pertanyaan semacam ini pasti muncul dalam benak kamu yang masih sangat baru di dunia web dan hosting.

Padahal, aspek ini sangat basic dan wajib dipahami oleh kalian yang ingin melanglang buana di jagat web.

Tentu akan sedikit berbahaya jika para webmaster baru tak paham tentang apa itu domain dan fungsinya.

Maka dari itu, mimin Panuwun akan mengajak sobat sekalian untuk belajar tentang serba serbi domain.

Domain adalah, contohnya apa saja? Apa saja jenis jenisnya? Adakah cara khusus untuk memilih domain? Selengkapnya ada di bawah ini.

Apa Itu Domain dan Hosting?

Domain didefinisikan sebagai nama atau label unik yang digunakan untuk mengidentifikasi server pada suatu jaringan tanpa memakai IP (internet protocol).

Sementara pengertian web hosting adalah:

Tempat atau mesin fisik yang menyimpan konten (bisa tulisan, media, dll) bagi pengunjung.

Dalam dunia internet, sebuah website domain diibaratkan sebagai sepetak tanah, sementara website atau web hosting adalah bangunan di atasnya.

Domain juga kerap difungsikan sebagai alamat fisik yang mengarahkan sesorang atau pengunjung untuk menuju website.

Sementara web hosting berperan sebagai tempat atau bangunan fisik yang di dalamnya disimpan berbagai file dan database.

Peran domain dalam suatu website sangatlah penting dalam website.

Kenapa demikian? Sebagai alamat rumah, domain menjadi kunci apakah pengunjung bisa sampai ke rumah tersebut atau tidak.

Apa Struktur Domain?

Nama domain memiliki 2 struktur atau elemen penting: nama website dan ekstensi nama domain.

Sebagai contoh, nama domain Youtube.com.

  • Youtube disebut nama website.
  • .com disebut ekstensi nama domain.

Ekstensi nama domain seperti .com di atas dikelola oleh suatu organisasi bernama ICANN.

Selain itu, ICANN (Internet Corporation for Assigned Names & Numbers) juga bertugas menjaga database supaya tidak kemana-mana dan tetap fokus.

Jenis-Jenis Domain

Suatu jaringan website tentu tidak hanya terdiri dari satu atau dua aspek saja.

Domain juga tidak hanya berbentuk .com, ada banyak tipe domain yang tersedia.

Di bawah ini adalah macam-macam domain yang populer dan paling banyak dipakai.

Tipe – Tipe Domain yang Banyak Digunakan

Ada beberapa jenis domain yang populer dan mungkin paling sering kita temukan, yaitu:

  • Top Level Domains (TLD)

Sesuai namanya, domain jenis ini menjadi top level nama domain di jaringan internet.

TLD berupa ekstensi yang terletak di bagian akhir nama domain. Misalnya, www.panuwun.com, yang dinamakan TLD adalah akhiran .com.

Domain TLD adalah nama yang paling banyak dipakai publik, baik untuk keperluan bisnis dan perorangan.

TLD sebetulnya dibagi menjadi 2 yaitu (gTLD/Generic Top Level Domain? dan (ccTLD/Country Code Level Domain).

Keduanya juga menjadi nama domain yang umum digunakan di dunia.

  • Generic Top Level Domains (gTLD)

Apa sih Generic Top Level Domain?

Generic Domain adalah domain khusus untuk instansi.

Jenis domain ini berada tepat di bawah titik di belakang domain.

gTLD termasuk domain global dan bisa diregistrasikan oleh siapapun di belahan bum manapun.

Berikut jenis nama domain gTLD:

  • .net (website jaringan)
  • .com (komersial)
  • .edu (edukasi)
  • .org (organisasi)
  • .mil (angkatan militer)
  • .info (informasi)
  • .tv (pertelevisian)
  • .biz (bisnis)
  • .name (web pribadi)
  • .pro (profesional)

Fungsi gTLD bervariasi, ada yang untuk bisnis, pendidikan, organisasi, dll, sesuai dengan namanya.

  • Country Code Top Level Domains (ccTLD)

adalah domain yang diasumsikan sebagai kode negara. Nama domain ini memiliki 2 huruf ekstensi di belakangnya.

ccTLD adalah domain khusus negara yang hanya bisa didaftarkakn dan dioperasikan di negara tertentu.

Contoh nama domain ini, misalnya .id (Indonesia); .my (Malaysia); .cn (Tiongkok); .us (Amerika Serikat), dll.

  • Second Level Domains (SLD)

Berbeda dengan TLD, SLD atau 2LD adalah nama domain turunan dari SLD yang dipakai secara lebih spesifik.

SLD sendiri merujuk pada nama organisasi atau instansi dan negara. Contohnya adalah ac.id, co.id, biz.id, dll.

Domain jenis ini biasanya dipakai untuk kalangan universitas, komunitas bisnis, dan corporate.

Kamu pun bisa membuat domain SLD dengan cara register serta membelinya.

FYI, SLD membutuhkan maintenance dan pembaruan SLD secara berkala minimal satu tahun.

Untuk domain SLD Indonesia, contohnya adalah sebagai berikut:

  • .go.id (instansi pemerintah).
  • .co.id (organisasi komersil)
  • .ac.id (akademik atau perguruan tinggi)
  • .sch.id (sekolah/ketentuan/kebijakan instansi)
  • .web.id (organisasi, badan usaha, atau pribadi yang menjalani aktivitas di www)
  • .mil.id (kalangan militer).
  • DLL.

Contoh nama Secondary Level Domain di atas hanya khusus untuk area Indonesia saja.

Sementara untuk negara lain, setelah TLD, namanya disesuaikan dengan kode negara (ccTLD) masing-masing.

Misalnya .co.uk untuk United Kingdom, .com.us untuk Amerika Serikat, dll.

  • Third Level Domains

Disebut juga 3LD atau subdomain, nama domain ini biasanya diberikan sebelum SLD dan TLD.

Apa itu domain dan subdomain? Kedua aspek ini tidaklah berbeda.

Sub domain adalah domain turunan yang dipakai situs atau web besar untuk memudahkan akses menuju konten tertentu.

Sehingga, penggunaan subdomain sangat fleksibel karena bisa disesuaikan dengan kebutuhan pemiliki situs.

Contoh subdomain misalnya:

  • webmail.ekstensinamadomain.com –> untuk keperluan email.
  • blog.ekstensinamadomain.com –> untuk keperluan blog.
  • undian.ekstensinamadomain.com –> untuk keperluan undian berhadiah,
  • Dll

Tipe nama domain di atas adalah contoh beberapa saja yang sangat populer lebih sering digunakan.

Masih banyak sekali nama domain yang kegunannya juga bermacam-macam.

Bahkan, katanya ada ratusan juta nama domain yang saat ini terregistrasi di dunia, dari yang berbayar hingga domain gratis.

Namun, Slashdot mengatakan sekitar 50 ribu dari total nama domain tersebut sudah tidak lagi digunakan.

Baca Juga: Google Webmasters

Apa Fungsi Domain?

Sebelumnya sudah dijelaskan sekilas tentang jenis jenis domain beserta fungsinya masing-masing.

Namun, apakah kamu sudah mendapat gambaran apa sih sebenarnya fungsi domain?

Jika belum, baiklah, yuk simak apa saja fungsi domain:

  • Memudahkan pengunjung website untuk menemukan informasi yang diinginkan.
  • Untuk branding, yakni menciptakan citra bisnis menjadi lebih dikenal dan profesional bagi konsumen.
  • Mempermudah sistem mengidentifikasi ketika ada user yang hendak mengakses suatu website.
  • Memudahkan user dalam mengingat sebuah alamat web atau situs tanpa menggunakan alamat IP.

Gimana sob? Bukankah domain cukup penting untuk dipelajari?

Dengan mengenal berbagai macam ekstensi domain dan fungsinya dapat membantu kamu memilih domain yang tepat untuk keperluanmu.

Tips Memilih Domain yang Tepat

Ingat kan kalau nama domain juga bisa dimanfaatkakn sebagai branding? So, harus ada banyak pertimbangan dan riset untuk membuat nama domain.

Memilih domain itu gampang-gampang susah. Sebab selain karena stoknya, budget juga sangat menentukan.

Berikut ini tips dalam memilih dan menentukan nama domain yang tepat.

Gunakan Jumlah Karakter Nama Domain yang Pas

Nama domain sebaiknya proporsional, tidak panjang tidak pula pendek.

Kamu juga harus mempertimbangkan jumlah karakternya, tidak sembarangan.

Biasanya, jumlah karakter berkisar dari 4-12 jika kamu tidak memiliki brand khusus untuk websitemu.

Gunakan Nama Unik dan Mudah Diingat

Ya, nama yang unik dan mudah diingat adalah daya tarik tersendiri bagi pembaca.

Nama yang mudah diingat juga akan sangat membantu pengunjung untuk menemukan website.

So, hindari nama yang rumit, panjang, dan terlalu umum ya. Oiya, petimbangkan juga faktor nilai, norma, dan SARA.

Relevan dengan Konten Website

Kesesuaian antara nama domain dengan isi konten di dalam website tentu sangat penting.

Gunakan nama sebagai ciri khas yang dapat menentukan target pasar sekaligus target area.

Gunakan Ekstensi Nama Domain yang Populer

Yups, yang lebih populer tentu lebih menguntungkan bukan?

Beberapa domain populer seperti .net dan .com lebih rekomended dipakai. Atau kamu juga bisa menggunakan domain lokal, misalnya .id.

Tentukan Target Pengguna

Sebelum memilih domain, kamu harus tentukan terlebih dahulu target area konsumenmu siapa dan dimana.

Apabila pasarmu adalah audiesn Indonesia, kamu bisa memakai nama domain .id yang tentunya berbahasa Indonesia.

Selain tips di atas, ada baiknya juga kamu mempertimbangkan pemakaian kata tertentu.

Misalnya, sebisa mungkin hindari pemakaian angka dan kata sambung yang menggunakan dash (-).

Kesimpulan

Itulah tadi sekilas penjelasan mengenai apa itu domain, jenis jenisnya, fungsinya dan tips memilih domain.

Domain memiliki efek yang besar untuk kemajuan website kamu nantinya, sebaiknya tidak boleh asal asal saja perkara ini.

Agar maksimal, kamu bisa menggunakan jasa hosting terpercaya untuk membatu membuat domain.

Kamu juga harus bersikap selektif dan menyesuaikan pemilihan domain dengan budget yang ada.

Tinggalkan komentar